Melihat pipi yang tembem dan badan yang gendut seperti pesinetron dan bintang iklan berusia balita, Baim, tentu bisa menggemaskan banyak orang. Pipi tembem dan tubuh gendut ini juga dianugerahkan Sang Khalik kepada balita Sandi Adi Susanto yang kini tinggal di Jalan Nusakambangan 19C, Kota Malang.
Apabila balita ini diam dan tertidur, orang yang melihat dapat dipastikan juga akan merasa gemas dengan bocah ini. Apalagi, omongannya begitu tegas dan blak-blakan apa adanya.
Namun, bocah yang lahir pada 18 Februari 2006 ini berbeda dengan balita pada umumnya. Kalau balita lain kebanyakan senang mengisap jempol tangan dan oleh orangtua dijauhkan dari hal yang dapat menyebabkan sakit, justru Sandi sangat senang mengisap rokok. Malahan Sandi juga sering diajak sejumlah pemuda untuk minum minuman keras (miras).
Ditanya siapa namanya, balita itu dengan tegas menjawab Sandi Macan. Namun, beberapa saat kemudian dia mengubah namanya menjadi Sandi Wedhus. Sandi mengaku berusia tiga tahun. Sandi juga menceritakan sejumlah merek rokok yang disukai. ”Rokok ini enak sekali,” kata Sandi sambil mengisap dalam-dalam asap rokok merek tertentu. kaya ginilah bocah tengil tersebut
Dalam dialek khas Suroboyoan, Sandi berbincang-bincang santai yang diiringi gelak-tawa yang terpingkal-pingkal sebagai berikut:
Dewasa: Sandi nek gede dadi? (Sandi kalau sudah besar mau jadi apa?)
Sandi: Maling! (Jadi maling!)
Dewasa: Duwike digawe? (Uangnya buat apa?)
Sandi: M***lon. (Buat melacur)
Dewasa: Nang endi? (melacur di mana?)
Sandi: Ndek Dolly! (di Dolly, -lokalisasi terbesar di Surabaya)
Pria: Paling enak kecepet? (paling enak terjepit apa?)
Sandi: K***et! (terjepit alat kelamin wanita?)
Pria: Koen, Ndoly ambek Suko seneng sing endi le? (Sandi, kamu lebih suka mana, Dolly atau Suko?)
Sandi: Suko nggak enak, kandani kok. Wonge elek-elek. (Suko itu tidak enak, pelacurnya jelek-jelek)
Dewasa: Sing apik Ndoly tah? (Memangnya yang bagus itu Doly?)
Sandi: Iyo, ayu-ayu. (Iya, pelacurnya cantik-cantik)
Dewasa: Nok kono lapo engkok? (Apa yang kamu lakukan di Dolly?)
Sandi: Ng***ot!! (berhubungan badan dengan pelacur) Jawabnya sambil tertawa terbahak-bahak, berulang kali menggoyang-goyangkan pantatnya maju-mundur, memperagakan adegan suami-istri.
Sandi lalu menghisap rokok dan mengepulkan asapnya dengan asyik, sehingga kepulan asap rokok itu membentuk bulatan-bulatan ke atas. Perbuatan ini dia lakukan berkali-kali. Sementara sejumlah orang dewasa di sekitarnya tertawa terbahak-bahak kegirangan.
Astagfirullah, na’udzubillah min dzalik. Mudah-mudahan ga ada lagi deh Sandi-Sandi yang lain di keluarga dan lingkungan kita okeeey AMIN